oleh Admin | 23 September 2025
Memulai dan mengelola bisnis bukan sekadar soal modal atau ide. Setiap usaha memiliki siklus hidup yang berbeda, dengan tantangan dan prioritas unik di setiap fase. Gambar di bawah ini menggambarkan tiga tahap kunci: Bisnis Baru, Bisnis Berkembang, dan Bisnis Mapan. Mari kita uraikan karakteristik masing-masing agar Anda dapat merencanakan strategi bisnis dengan lebih bijak.
Bisnis baru identik dengan awal perjuangan. Di sini, Anda berada di fase startup di mana segala sesuatunya masih eksperimen. Karakteristik utamanya adalah:
Contoh nyata: Seorang pengusaha kuliner yang membuka warung sate di pinggir jalan. Ia bekerja 12 jam/hari, modal awal Rp10 juta, dan laporannya hanya catatan penjualan harian.
Setelah beberapa tahun, bisnis mulai stabil. Penjualan naik, pelanggan tetap datang, dan Anda mulai merasakan keuntungan. Namun, fase ini penuh tantangan:
Contoh: Warung sate tumbuh menjadi dua gerai, dengan 5 karyawan. Pemiliknya masih menghitung stok bahan secara manual dan laporannya sering salah karena human error.
Di tahap ini, bisnis telah mapan dengan aset besar dan tim profesional. Karakteristiknya:
Contoh: Warung sate berevolusi menjadi franchise dengan 20 gerai, sistem POS otomatis, dan tim finance yang melaporkan performa harian. Pemiliknya bisa fokus pada ekspansi global berdasarkan data laporan.
Tahapan bisnis ini menunjukkan bahwa kesuksesan bukanlah hasil instan. Dari modal terbatas hingga aset besar, setiap fase membutuhkan adaptasi dan pertumbuhan. Jika Anda berada di fase awal, fokuskan pada survival dan bangun pelanggan. Di fase pertumbuhan, investasikan waktu untuk membangun sistem. Dan di fase mapan, gunakan data untuk skalakan bisnis.
Ingat: Bisnis tidak pernah stagnan. Apapun tahapan Anda, selalu evaluasi dan siap beradaptasi. Semoga artikel ini menjadi panduan untuk merencanakan langkah berikutnya!
Yuk cek profil kami dan dapatkan informasi yang menarik dari #maksimediaindonesia untuk bisnis Anda.
Ikuti KamiKamus Istilah Akuntansi A - Z